Ponorogo — Melihat, mengkaji, menela’ah dan menyimpulkan dengan mufakat KRT.Notonegoro Wibowo.SH.MHE atau Dhony Irawan HW.SH.MHE biasa di panggil bang dhony meminta kapolri mengusut oknum dukun berkedok keraton atas nama Gus A/Gus Hadi Sebagai efek jera dalam menjalankan kaidah perintah leluhur yg memvonis mataram sebagai antek yaman dan belanda.
” Iya saya sendiri keturunan eyang sultan agung pertama memang, yang di aku-aku oleh jokowi dan keluarganya, PKI itu karena trah yang di dapat hasil belian dari keraton dengan anugrah dan gelar,bukan asli begitu pun prabowo subianto yang mengaku cucu sunan giri dari ayahnya,akan tetapi jelas dalam silsilah keluarga kami,keluarga prabowo subianto adalah anak angkat dari anak eyang saya”, ujar dhony irawan h.w
Dengan pengakuan ini sebenarnya Bang dhony tidak mau muncul ke permukaan apalagi menunjukkan silsilah aslinya,jika beliau adalah cucu seorang kyai, pahlawan dan juga masih keturunan sunan dan kerajaan,
Dikarenakan hoax yang menyimpang dan jual beli gelar anugrah keraton untuk sebuah jabatan,tahta,dll maka dengan di tuntun dan di dampingi oleh leluhurnya meski seorang diri,akan mengungkap semua kebobrokan kesultanan dan kepemimpinan jokowi sendiri karena saking geram nya di kredilkan dan merasa di sepelakan,diremehkan, diinjak dan se enaknya sendiri di NKRI
” Jika mulut jokowi tidak yg tidak tau terima kasih, apalagi mahfud MD dan lain nya malah berbalik menyerang dan menuduh saya yang tidak-tidak, dengan ini genderang perang saya kibarkan jika ada yang menghalangi saya menjalankan perintah juga mandat dan amanat alm. kakek saya terutama dalam dunia media online, tiati siapa pun akan saya lawan demi sebuah kebaikan di jalan kebenaran untuk tujuan keadilan”, tutur nya
Genderang perang sudah di kumandangkan,untuk memerangi pemimpin yang dungu dan haus akan jabatan juga ambisius dalam sebuah tugas negara,yang akhirnya mengkredilkan utusan demi sebuah keserakahan dan ingin dianggap.
Hutang jokowi yang hampir 497 Trilliun belum dibayarkan sejak 2018-2024 ke dhony irawan h.w. Sampai berita ini terbit di media nasional dan internasional.
Rep : Tim Investigasi